Saat ini Pasir Silika menjadi suatu komoditi mineral pertambangan khususnya kategori Galian C dengan beragam fungsi dan kegunaan.
Demand terhadap produk ini cukup meningkat seiring dengan penemuan dan pertumbuhan teknologi.
Sebagai akibatnya, banyak bermunculan para pengelola Pasir Silika yang menawarkan berbagai produk pasir. Mulai dari tambang besar hingga tambang rakyat.
Pasir dari tambang besar biasanya digunakan dalam industri bata ringan, semen, concrete, kaca, keramik, dll.
Namun sebagai pembeli, kita harus kritis dan jeli dalam memilih Pasir Silika. Bahkan sering saya mendapati pertanyaan "Kebutuhan pabrik kami sangat besar dan kami sangat selektif dalam memilih pasir silika, lantas bagaimana cara mendapatkan Pasir Silika yang sesuai dengan industri kami ?".
Dalam tulisan ini, sedikit sharing dari saya selaku pelaku bisnis pengolahan Pasir Silika secara Partai maupun Retail tentang Cara Mendapatkan / Memilih Pasir Silika yang baik (ini semata hanya berdasarkan pengalaman pribadi) :
Pasir Silika yang baik adalah memiliki kandungan silika (SiO2) tinggi dengan kisaran minimal 99% dan terbebas dari lumpur, kaolin, organik, dan kotoran lainnya walaupun tidak 100%. Untuk itu kita perlu mencari informasi kepada penjual tentang bagaimana cara pengolahan dan pencuciannya. Terdapat beberapa proses tahapan yaitu :
1. Proses Pembersihan Lahan (Land Clearing)
Kita mulai dari lahan pasir yang belum diolah sama sekali.
Terdapat beberapa lapisan atas (Top Soil) yang harus di Land Clearing terlebih dahulu dan bisa menggunakan alat berat seperti Excavator Sedang (contoh : Komatsu PC.200) atau bisa dengan menggunakan Buldozer Kecil.
Kedalaman Land Clearing tergantung dari produk tambangnya, misal : nikel biasanya minimal 5 meter, batubara lebih dalam lagi, tapi untuk Pasir Silika hanya sekitar 1 s/d 1,5 meter. Tergantung dari tebalnya Top Soil dan akar pohon. Output Land Clearing dikumpulkan dalam area tertentu dan dimusnahkan dengan dibakar (catatan : pembakaran sebaiknya tidak dilakukan diatas lahan tambang karena akan bercampur dengan pasir dan sulit untuk memisahkannya).
2. Proses Pencucian Pasir Silika
Menyiapkan lubang pencucian dengan menggunakan Excavator (ukuran luas relatif, biasanya 10 meter/square dengan kedalaman lebih kurang 3 meter, Jangan terlalu dalam karena anda bisa tenggelam jika tercebur....hahaha....sedikit guyon yaa..). Sediakan juga selokan air untuk sirkulasi air bersih. Sirkulasi ini bisa menggunakan Water Pump atau dengan gravitasi. Air bersih harus terus mengalir ke kolam tsb untuk membuang air yang telah kotor.
Pilih lokasi pencucian yang dekat dengan sumber air & Stock Pail (bisa mengirit BBM alat berat). Setelah siap, pasir disekitar kolam tsb bisa diambil dan dicuci (angkat...ceburkan...dstnya...lebih kurang 3 x ) ke kolam tsb.
Proses pencucian ini sangat signifikan dengan tujuan untuk meminimalisir lumpur putih, Kaolin, debu dan organik lainnya seperti akar-akaran.
Dalam industri kaca, lumpur dan Kaolin sangat berbahaya bagi output produksi. Jika kedua kandungan itu tinggi, maka output produksi seperti gelas atau kaca akan berwarna kehijauan dan tidak bening (Tak sebening wajahmu....hahahahahaha).
Jika bermodal lebih bisa menggunakan mesin sedot spiral, dimana didalam ulir terdapat magnet untuk memisahkan Ferro dalam pasir.
Namun bagaimanapun proses pencucian dilakukan, untuk warna pasir tetap tidak akan berubah, misal warna dasar pasir coklat, walaupun dicuci 100 x tetap hasilnya berwarna cokelat.
Dalam industri tertentu, warna tidak menjadi hal yg signifikan, namun yang terpenting adalah kadar garam, kaolin dan besi (Ferro) dapat dikurangi sesuai dengan spek yg dibutuhkan.
3. Proses Pengeringan
Setelah pencucian selesai, pasir diangkat dan dijemur di area Stock Pail. Bertujuan untuk mengurangi kadar air. Memang tidak 100% air akan hilang, tapi kita dapat mengurangi kadarnya sampai dengan tersisa 5 s/d 7% saja. Tidak perlu terlalu lama, sekitar 2 s/d 3 hari saja.
Selagi proses penjemuran berlangsung, sampel pasir perlu diambil dan dianalisa untuk melihat tingkat kandungan yang tidak diinginkan. Jika sudah masuk kriteria maka pasir siap di loading menggunakan Dump Truck ke Tongkang (Barge). Ukuran barge tergantung dari geografis kedalaman laut atau sungai disekitar lokasi tambang.
Nah sampai disini sudah ada sedikit gambaran yaa untuk mendapatkan pasir silika yang benar.
Terkadang dengan tujuan efisiensi biaya, proses penambangan hanya dengan mengambil pasir memakai alat berat secara langsung tanpa adanya proses pencucian. Istilahnya langsung disekop dengan alat berat dan dimuat ke Barge. Tentunya hasil yang didapat tidak maksimal.
Demikianlah sedikit sharing tentang salah satu Metode Pencucian Pasir Silika menggunakan Bak khususnya untuk Curah (All Size).
Mohon maaf jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan.
Bahan penulisan hanya berdasarkan praktek langsung dilapangan bukan berdasarkan teori-teori ilmiah.
Salam Hangat
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA KE
http://pasirsilikaspesialis.blogspot.com